Pembantaian Israel Paling Mengenaskan
Kalangan Akademisi dan ahli sejarah Palestina menilai, hari Sabtu (1/2) merupakan peristiwa terburuk bagi Palestina sepanjang sejarah penjajahan Israel sejak tahun 1967. Tercatat 61 syuhada dan 160 luka akibat pembantaian Israel tersebut.
Pernyataan ini diungkapkan Dosen bidang sejarah Univeritas Islam Gaza, DR. Sami Abu Zuhri kemarin. Ia mengatakan, “Puluhan syuhada kemarin gugur dalam serangan biadab Israel ke wilayah Gaza. Peristiwa ini terjadi dua hari sejak pembantaian mereka di Gaza yang menelan 37 korban sipil, “ ungkap Abu Zuhri.
Jumlah ini merupakan paling banyak dalam sejarah penjajahan Israel terhadap Palestina atau sejak tahun 1967. Terutama karena dua hari sebelumnya mereka juga membantai 37 rakyat sipil yang meengakibatkan kehancuran di mana-mana. Inilah yang disebut Wakil Menteri Perang Israel, Metan Filani sebagai pembumi hangusan dan pembersihan massal Palestina.
Anak-anak Palestina korban pembantaian IsraelSementara itu, Abu Zuhri sebagai Juru Bicara Hamas juga menyebutkan, pembantaian Israel kali ini lebih sadis, karena 25 % korbanya terdiri dari anak-anak, disamping sejumlah wanita. Bahkan ada satu keluarga yang semuanya meninggal akibat serangan udara Israel ini.
Seperti keluarga Athoillah yang rumahnya hancur luluh diterjang rudal-rudal udara yang mematikan. Bapak Athoillah yang sudah tua renta bersama istrinya juga sejumlah anak-analnya meninggal syahid diterjang bom Israel secara bersama-sama. Mereka juga tak segan-segan untuk menghabisi bayi-bayi yang sedang menyusui bersamaan dengan ibunya sekaligus.
Israil tetap tidak menggubris reaksi dunia Internasional yang menentang kejahatan yang mereka lakukan, bahkan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Ahad malam (2/2), mengatakan: “Waktunya telah tiba untuk bertindak. Operasi militer akan berlanjut dan HAMAS memikul tanggung jawabnya,” kata Barak sebagaimana dikutip oleh laman Internet harian lokal Ha’aretz.
Barak mengeluarkan pernyataan itu selama pertemuan dengan para pejabat pertahanan termasuk Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Gabi Ashkenazi dan pemimpin Dinas Keamanan Shin Bet Yuval Diskin.
Siapa menuduh, siapa dituduh? Israel yang jelas-jelas anti perdamaian dan haus darah, mengklaim usaha-usaha mereka selama ini adalah untuk melindungi warga mereka.
Israel memang hanya paham dengan senjata kekuatan, tidak lebih dari itu.
Wa Islama… di mana kalian para pemimpin negara-negara Islam, di mana kalian wahai umat muslim dunia, dan di mana orang yang mengklaim memperjuangkan bangsa Palestina tapi masih bermesraan dengan Israil?? (berbagai sumber)
Jika info lebih lanjut, silahkan bertanya di komentar.
0 komentar: